Kunjungan CAM

posted in: Admin | 0

12 April yang lalu, KKS kedatangan tamu dari jauh, yaitu dari negeri Tirai Bambu, China. Rombongan yang berjumlah kurang lebih 13 orang ini adalah dari sebuah organisasi bernama China Association Microfinance (CAM) yang merupakan organisasi perkumpulan lembaga-lembaga keuangan/bank-bank di China (yang datang mewakili adalah 8 lembaga keuangan).

PenyambutanSelfie

KKS menyambut kedatangan mereka dengan memajang “Mojang da Jajaka KKS” yang didandani lengkap dengan kostum dan aksesoris khas Jawa Barat. Ketua CAM, Mr. Bay Chengyu, langsung mendapat kehormatan dikenakan “totopay” (topi khas Sunda) oleh Resa “si Jejaka KKS”. Delegasi lainnya langsung menyambut gembira dan berebut ingin foto bersama. Sambil menikmati kue tampah mini yang berisi kue jajanan pasar khas nusantara dan minuman segar temulawak, para delegasi beramah tamah dan lanjut foto bersama.

Foto Bersama

Acara dibuka di lt.3 KKS dengan sambutan dan pembukaan dari Ketua Dewan Pimpinan KKS, Michael Wiratmoko dan pendamping rombongan dari INKOPDIT Robby Tulus dan Trisna Ansarli. Sesi diskusi berjalan dengan hangat meskipun antara KKS dan CAM sedikit sulit memahami maksud satu sama lain, karena kendala bahasa. Rata-rata dari para tamu tidak ada yang bisa berbahasa Inggris, apalagi bahasa Indonesia. KKS pun menggunakan jasa translator sampai tiga orang untuk membantu berkomunikasi.

Tapi hal itu tidak menjadi kendala berarti, terbukti mereka sangat terkesan dengan KKS, baik dari sejarah berdirinya, produk-produk maupun pelayanan. Tujuan kedatangan mereka adalah ingin menggali ilmu tentang CU sebanyak-banyaknya dan ingin mendirikan CU yang sesungguhnya di China. Karena menurut mereka di China belum ada CU yang benar-benar CU. Oleh karena itu mereka belajar ke Indonesia yang notabene sudah banyak CU-CU yang berhasil mensejahterakan anggotanya. Jadi KKS patut berbangga karena terpilih sebagai salah satu CU yang dikunjungi dan pepatah yang mengatakan “kejarlah ilmu sampai ke negeri China” sekarang mungkin jadi tidak berlaku, karena orang China pun belajar sampai ke Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *