Koperasi Kredit Sejahtera didirikan di Cibinong, Bogor, pada tanggal 5 Oktober 1972. Awal mula pendiriannya diprakarsai oleh 5 orang tokoh masyarakat Cibinong yang peka dan peduli pada keadaan sosial ekonomi masyarakat tingkat bawah pada saat itu, dengan anggota awal 40 orang, modal awal Rp40.000,-, dan diberi nama “Credit Union (CU) Sejahtera”. Lima pemrakarsa itu adalah Y. Hardja Purwadi (pengusaha); Arman Pribadi, BcHk, (pengusaha); Adib Sriyono (Anggota TNI AD-waktu itu ABRI); Sutisna (TNI AU-waktu itu AURI); C. Soetrisno (pensiunan tentara Hindia Belanda/ KNIL).
Atas prakarsa beliau-beliau inilah pada tanggal 23 September 1975 Credit Union Sejahtera memperoleh Badan Hukum resmi dengan Nomor 6262/BH/DK/10/9-75 dari Departemen Koperasi dengan nama Koperasi Kredit Sejahtera.
Awal mula pelayanan kepada anggota dilaksanakan dengan meminjam ruangan seluas 3×3 m2 di rumah salah satu Pengurus di simpang tiga Cibinong. Pelayanan anggota hanya terbatas pada hari Sabtu dan Minggu langsung ditangani oleh Pengurus. Tahun 1979-1988 menyewa ruangan di depan Kantor Pos, sebelah kiri kantor yang sekarang dengan luas ruangan 3×5 m2. Pelayanan ditangani Bendahara, dibantu seorang karyawan honorer. Tahun 1988 memiliki tanah sendiri dan membangun gedung untuk kantor seluas 100 m2. Manajer dirangkap oleh Bendahara, dibantu oleh 2 orang staf. Saat itu jumlah Anggota 996 orang, Aset Rp163 juta, Pendapatan setahun Rp32,8 juta.
Tahun 1996, KKS terpilih sebagai salah satu peserta dalam program Kopdit Model 2000 (CCA-Inkopdit) dari 24 Kopdit yang tersebar di 5 BK3D/ Puskopdit. Untuk menjadi Kopdit Model 2000. 24 Kopdit harus mengikuti pelatihan yang terdiri dari 4 modul, yaitu: Organisasi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Keuangan, dan Pengembangan Usaha & Perencanaan.
Dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2010, secara bertahap membangun gedung dengan 3 lantai di atas tanah seluas 300 m2. Lantai 1 digunakan untuk pelayanan setoran Anggota, baik mengangsur pinjaman maupun menabung, dan pencairan pinjaman. Lantai 2 digunakan untuk pengajuan pinjaman, pengolahan data keuangan & informasi, dan ruang Dewan Pimpinan. Lantai 3 digunakan untuk ruang rapat dan pelatihan.
Pada ulang tahun yang ke-39, Dewan Pimpinan mencanangkan tahun awal lepas landas. Tepatnya pada tanggal 19 November 2011, KKS membuka kantor cabang pertama di Wilayah Utara (KKS Witar) di Jl. Radar AURI Cisalak dengan menyewa ruangan berukuran 50 m2. Dasar pertimbangan dibukanya KKS Witar adalah bahwa dari hasil pemetaan penyebaran Anggota sampai dengan bulan Juni 2011, Anggota KKS yang tinggal di daerah Cisalak dan sekitarnya berjumlah 1.629 orang. Dengan mendekati tempat tinggal Anggota diharapkan terwujudnya pelayanan prima pada Anggota.
Melihat perkembangan jumlah Anggota di wilayah utara serta kenaikan harga tanah yang semakin meningkat di daerah tersebut karena perkembangan infrastruktur (dibangunnya jalan tol, jaringan telepon dan internet), Pengurus memutuskan untuk membeli sebuah asset berupa rumah yang letaknya tidak jauh dari kantor yang disewa untuk dipakai sebagai kantor KKS WITAR. Dan akhirnya, peresmian kantor baru KKS WITAR dilaksanakan satu bulan sebelum sewa habis di tempat sebelumnya, yaitu tanggal 29 September 2012.
Keputusan penting juga diambil oleh Pengurus di akhir tahun 2013, yaitu dengan menyewa sebuah ruko dua lantai di sebelah timur KKS (Gunung Putri) dan membuka kantor cabang kedua (KKS WITIM). Rencana semula membeli ruko tersebut; namun karena surat-surat masih dijaminkan di bank serta persoalan hutang-piutang yang cukup rumit dari pemilik Ruko, rencana pembelian dibatalkan. Kantor KKS WITIM diresmikan pada 01 Desember 2013 dihadiri oleh Bpk. H. E. Supena S. (alm), tokoh senior Puskopdit Bogor-Banten.
Kantor cabang ke-3 (KKS WISEL) dibuka pada Oktober 2014 dengan menyewa ruko di Kedung Halang, Bogor. Pada bulan Juli 2016 KKS berhasil membeli lahan beserta bangunan seluas 1.345 m2 yang akan digunakan untuk kegiatan operasional. Peresmian gedung baru tersebut pada tanggal 5 Oktober 2016 bertepatan dengan Ulang Tahun KKS ke-44 sebagai Kantor KKS Pusat 2 dan digunakan sebagai tempat layanan setor tunai Anggota (menabung dan mengangsur).
Namun pada Februari 2017, KKS mencoba hal baru, yaitu pelayanan Mobile Teller untuk anggota WISEL dengan “meminjam” ruang tamu salah satu anggota di daerah Kandang Roda, Nanggewer; tepatnya di Griya Cibinong Indah Nanggewer. MT 01 Nanggewer dibuka pada 08 Februari 2017. Untuk sementara pelayanan Mobile Teller hanya dua kali dalam sebulan, yaitu di minggu ke-2 dan ke-4 saja. Dalam dua bulan berjalan, pelayanan ini cukup berhasil membantu anggota KKS WISEL yang biasanya harus menempuh jarak lebih jauh.
Setahun kemudian, tepatnya pada 5 Februari 2018, MT 02 Cilodong dibuka. Keistimewaan MT 02 Cilodong adalah kebiasaan para Anggota untuk menitipkan Simpanan dan Angsurannya pada salah seorang karyawan. MT 03 BDB. Diberi nama BDB karena terletak di dalam Perumahan Bojong Depok Baru, Karadenan dengan meminjam Balai RW 16. MT 03 BDB dibuka hanya beberapa hari setelah MT 02 Cilodong, yaitu 20 Februari 2018. Tanggal 3 Maret 2018 dikumpulkan beberapa orang yang lokasinya agak jauh dari Cibinong, yaitu di Perumahan Chandra, Jati Rahayu, Bekasi. Langkah ini diambil mengingat pertumbuhan Anggota di sekitar Cibinong mengalami titik jenuh. KKS harus berani merintis daerah baru. MT 05 berlokasi di lingkungan Sekolah Mardi Waluya yang dimulai pada 2 Agustus 2018. Kendati sudah lama direncanakan, MT 06 yang berlokasi di Perumahan Gunung Putri Permai Jalan Nanas (MT 06 GPP Nanas) baru bisa dibuka pada 16 Januari 2019. MT 07 dibuka tanggal 13 Agustus 2019 di Daerah Cimpaeun (sebelah Kelurahan Cimpaeun.
Masa depan KKS akan dibantu dengan mengoptimalkan peran HP Android versi 5.0 ke atas untuk meningkatkan komunikasi informasi antara lembaga dan Anggota. Data yang semakin lengkap tersedia memudahkan Pengelola untuk mengembangkan pelayanan serta menambah jumlah Anggota sehingga semakin banyak orang yang dibantu dan disejahterakan.
Update : 02 September 2022.